Sudah beberapa minggu ini playlist saya dipenuhi dengan lagu-lagu cover dari penyanyi terkenal yang dinyanyikan orang lain. Gag nyangka loh ternyata justru versi covernya lebih enak dari pada versi aslinya. Jadi membayangkan gimana ya perasaan penyanyi aslinya denger lagunya dinyanyikan lebih baik oleh orang lain. hehehe
Favorit saya saat ini adalah Sam Tsui, Tiffany Alvord, dan Chester See. Gila ya viewersnya di youtube udah jutaan bahkan udah bikin album sendiri plus tur ke luar negeri juga!. Tapi emang keren pol syh suaranya, plus didukung dengan aransemen lagu yang mendukung pula lah. Semua ini tentunya balik lagi ke selera masing-masing juga. Kalo buat saya enak belum tentu buat yang lain juga enak kan?. đ
Dalam sebuah perjalanan saya tak bisa lepas dari musik. Selalu ada iringan musik dari penyanyi favorit saya untuk menemani perjalanan saya menuju ke suatu tempat. Musik juga yang menjadi ‘reminder’ bagi saya akan suatu tempat atau kenangan di dalamnya. Sering kali ketika mendengar suatu lagu diputar, ekspresi yang pertama keluar adalah ‘Eh kalo denger lagu ini jadi inget pas lagi di bla bla bla’ dan lain sebagainya. Mumpung lagi rajin iseng-iseng deh bikin list lagu yang enak buat nemenin selama traveling. Pastinya semua orang punya lagu favoritnya masing-masing ya. Bagaimana denganmu?
Selamat siang! Hallo everyone, a short update before boci-boci alias bobo ciang. haha…maklum bulan ramadhan, tidur kan jga ibadah kan? Okai kali ini saya akan sedikit curhat tentang penyanyi yang lagi mencuri hati saya. Voila…
Lykke Li, is a Swedish singer-songwriter. Her music often blends elements of pop, indie rock and electronic; various instruments can also be found in her songs, including violins, synthesizers, tambourines, trumpets, saxophones and cellos. (source: Wikipedia)
This morning, I stumbled upon a beautiful song called Wish You Were Here by Blackmoreâs Night, posted by a friend. It brought back all the sweet thoughts I had that day, one Sunday afternoon, when I was dipping my toes in the cold water, secretly thinking about you and wondering how perfect it would be if you were here with me. To my surprise, I found more songs with the title Wish You Were Here, and they are all so bewitching, I couldnât help but share it here. From the sweetest tones to the rockinâ style, old and new, upbeat and classic, youâll be amazed by these:
1. Wish You Were Here by Blackmoreâs Night
2. Wish You Were Here by Endah & Rhesa
3. Wish You Were Here by Avril Lavigne
4. Wish You Were Here by The Sounds
5. Wish You Were Here by Ryan Adams
6. Wish You Were Here by Incubus
7. Wish You Were Here â Pink Floyd
8. Wish You Were Here â Bliss [Buddha Bar version]
Semakin didengerin semakin bagus banget lagunya Jason Mraz yang berjudul I Wonât Give Up. ..pas banget dengan situasi hati saat ini.
Hela nafas sebentarâŠ
Perhatiin dech kalimat per kalimatnya. Indah. Kuat. Penuh makna.
When I look into your eyes
Itâs like watching the night sky
Or a beautiful sunrise
Thereâs so much they hold
And just like them old stars
I see that youâve come so far
To be right where you are
How old is your soul?
I wonât give up on us
Even if the skies get rough
Iâm giving you all my love
Iâm still looking up
And when youâre needing your space
To do some navigating
Iâll be here patiently waiting
To see what you find
âCause even the stars they burn
Some even fall to the earth
Weâve got a lot to learn
God knows weâre worth it
No, I wonât give up
I donât wanna be someone who walks away so easily
Iâm here to stay and make the difference that I can make
Our differences they do a lot to teach us how to use
The tools and gifts we got yeah, we got a lot at stake
And in the end, youâre still my friend at least we did intend
For us to work we didnât break, we didnât burn
We had to learn how to bend without the world caving in
I had to learn what Iâve got, and what Iâm not
And who I am
I wonât give up on us
Even if the skies get rough
Iâm giving you all my love
Iâm still looking up
Still looking up.
I wonât give up on us (no Iâm not giving up)
God knows Iâm tough enough (I am tough, I am loved)
Weâve got a lot to learn (weâre alive, we are loved)
God knows weâre worth it (and weâre worth it)
I wonât give up on us
Even if the skies get rough
Iâm giving you all my love
Iâm still looking up
Lagu ini seperti bercerita tentang seseorang yang tidak mau menyerah dengan kondisi seberat apapun dalam hubungannya. Jika pasangannya ingin berhenti sejenak, silakan. Dia akan menunggu dan melihat apa yang berhasil didapatkan dari pasangannya setelah berhenti sejenak tadi. Dia tidak mau menyerah begitu saja. Toh, jikapun harus selesai, ia tidak akan menyesal karena semua usaha dan upaya telah dilakukan. Dan dia pun yakin bahwa Tuhan tahu bahwa ini layak untuk dipertahankan. Titik terpentingnya adalah akhirnya sadar bahwa di dunia ini ada yang bisa dan tidak bisa didapatkan.
Meleleh, saudara-saudara!
MelelehâŠbangetâŠmeleleh optimal. Ada yang mau nyanyiin lagu ini untuk saya? #eh :p
Teringat waktu gue ngodek ngodek youtube beberapa waktu yang lalu, buat mondar-mandir karena mendadak kangen sama film indonesia masa dahulu kala.. dan gak sengaja nemuin lagi ini.. cewek imut chubby dengan suara membahana yang filmnya masih aja bikin saya terpukau..
Film yang di rilis tahun 2000 ini, sebuah film drama musikal yang menghibur juga menyentuh. Semua musiknya di garap sama Alm. Elfa Secioria. inget dong sama lagu-lagu energic juga mellow di film ini?
dan pastinya kalau kamu semua pernah nonton film ini, kamu pasti ingat sama penggalan dialog awal ‘permusuhan’ satu arah antara Sherina dan Sadam ‘yayang’ Ardiwilaga.
Sherina yang waktu itu masuk di hari pertama sekolah barunya, menuliskan namanya di papan tulis dengan kapur putih. iya jamannya masih kapur putih.
“Sherina. M. Darmawan”
Bu Guru (pada Sherina)
M nya apa sayang?
Sadam (teriak!)
Monyett!! hahaha..
Sherina
~cemberut, hanya memandang sebal pada anak cowok tadi~
Yep betul banget! Film Petualangan Sherina. Film ini tentu aja laris manis di pasaran. Katanya di buat untuk semua umur, walaupun dari pemainnya banyakan yang cilik ciliknya. Tapi sampe sekarang gue juga masih doyan (banget). Apalagi sama Derby Romero, pemeran si jutek tapi anak mami, Sadam ‘Yayang’ Ardiwilaga. Bintang kecil lain yang ikut di film ini salah satunya (yang terdengar namanya sampai sekarang) Alyssa Soebandono.
Apalagi pada saatnya itu film bioskop untuk anak-anak buatan negeri sendiri seperti ini, dan musikal pula masih jarang banget. wajar film ini jadi tontonan segar nan mendidik, syarat akan makna persahabatan, dan pintar di bungkus dengan musikalitas yang apik, dance simpel ceria ala anak-anak…
Film dari Miles Production yang di sutradarain Riri Riza ini bercerita tentang Sherina (Sherina Munaf) yang pindah ke Bandung Utara karena pekerjaan ayahnya. Di sekolah yang baru ia mendapat musuh namanya Sadam, yang ternyata adalah anak dari majikan ayahnya, Ardiwilaga (Didi Petet).
Sherina baru mengetahui itu ketika ia dan keluarganya berlibur ke perkebunan milik Ardiwilaga. Dalam kesempatan liburan ini mereka terlibat petualangan seru yang merubah permusuhan mereka menjadi persahabatan karena keduanya di culik oleh Pak Raden (Butet Kertarajasa), suruhan Kertarajasa (Djaduk Ferianto), yang ingin menguasai lahan perkebunan milik Ardiwilaga.
Nah, ini nih salah satu lagu dan scene favorite saya di Film Petualangan Sherina. Lagu yang judulnya Jagoan ini di nyanyiin sama Sherina vs Sadam. Mari kita bernyanyi sekalian nostalgila.. haha..apaseees
Berharap film ini masih ada di pasaran, pasti deh gue beli. Atau at least dalam bentuk DVD. mungkin jadi kado yang menarik untuk anak-anak masa kini..
 Sampe sekarang pun gue masih menikmati benar lagu ini. Dan rasanya anak-anak jaman sekarang perlu banget ni lagu-lagu simple macam begini, bukan malah di cekokin lagu lagu bertema cinta khas orang dewasa. agak miris malah ngeliat anak sd sekarang bahkan udah tau soal pacaran, iri karena temennya lebih popular dan di sukain sama anak cowok sekelas. beuuhhh… kasian, beneran deh. kayaknya belum waktunya banget..
pssstt… bahkan gue masih suka senyum-senyum sendiri sambil mikirin kira-kira apa ya yang ada di benak Sherina pas ngecup keningnya Derby dulu pas di Boscha... kemungkinan besar sih itu jadi scene favorite penonton.
Nah eniwey.. setelah film ini, walaupun sempat vakum dari dunia showbiz yang membesarkan namanya (okay, dengan kalimat ini gue terdengar seperti mba mba presenter acara gossip di TV ya gak? hehe), Sherina balik lagi ke industri musik Indonesia dan mulai menelurkan kembali lagu lagu hits.
Ternyata Derby juga gak mau kalah. Dia nyanyi belakangan. Main sinetron dulu.. tapi tetep mukanya lucu banget, baik dulu maupun sekarang. hehehe.
Mereka udah pada gede-gede. Udah cantik dan ganteng. Udah pada keren. intinya mah udah dewasa.
Terlepas dari semuanya…Â halahh..
Yang gue mau bilang itu, ayolah pak produser musik, temuin lagi bakat-bakat terpendam dari anak-anak kecil jaman sekarang. siapa tahu mereka bisa jadi the next Sherina atau Derby. karena penyanyi kecil hasil dari proses instan pencari bakat di TV itu tenarnya kayaknya sementara banget. begitu ada yang baru, semua lewat gitu aja. semuanya lupa. Memang yaa, kesuksesan yang perlahan tapi pasti bakal lebih lama awetnya, di banding yang serba instan. Kesuksesan kan bisa instan juga..
Ada yang setuju sama saya soal lagu di bawah ini terinspirasi, dibuat, di nyanyikan untuk perempuan? Well, they are… Sebegitu specialnya perempuan sampai lagupun tercipta khusus, karya-karya mengalir untuk perempuan-perempuan di dunia.. See girls, how special you are!
1. Candy Parfume Girl – Madonna
2. Nothing on you – BOB
3. Senorita – Justin Timberlake
4. Single Ladies – Beyonce
5. Just the way you are – Bruno Mars
6. Itu Aku – Sheila On 7
7. Sweet Caroline – Glee Cast
8. Big Girls Don’t Cry – Fergie
9. What a girls wants – Christina Aguilera
10. Untuk Perempuan – Sheila On 7
11. Beautiful – Christina Aguilera
12. Desi Girl – OST Dostana (indian Movie)
13. Gadisku – Ello
14. Wonder Women – Mulan Jamela
15. I don’t need a man – The PussyCat Dolls
16. Hey Ladies – Rossa
17. Hey Gadis – Samsons.
18. Independent woman – Destiny Child
19. Uptown Girl – Westlife
20. Beautiful Girls – Sean Kingston